Sabtu, 19 September 2020

MANYALANG GAWIAN oleh Noorhalis Majid

 Paribasa dan Ungkapan Banjar, Refleksi budaya oleh Noorhalis Majid

MANYALANG GAWIAN

memanfaatkan waktu, cerdas bermanfaat
Menyisipkan waktu, sesuatu, kesempatan, dari pekerjaan yang sedang dilakukan. Mengambil celah waktu bekerja, untuk mengerjakan yang lain. Sebabnya karena ada hal mendesak diselesaikan, sementara waktu dan perhatian sudah dikapling mengerjarkan satu tugas tertentu.  Tidak ada pilihan, kecuali mengambil kesempatan celah waktu untuk mengerjakannya. Begitulah gambaran manyalang gawian.

Dari kata salang, menjadi manyalang, artinya simpang, menyimpang. Gawian, yaitu kerjaan. Manyalang gawian, menyimpangkan waktu untuk mengerjakan yang lain. Atau menyimpangkan gawian untuk mengerjakan gawian yang lain.

Tidak mudah mampu menyimpangkan waktu, atau mengambil celah waktu mengerjakan pekerjaan lain dari yang sedang dikerjakan. Apalagi bila pekerjaan pokok tersebut juga diberi target waktu penyelesaian. Sehingga sangat sulit waktunya disisihkan untuk yang lain. Namun kenyataannya bisa dilakukan. Buktinya, ada ungkapan yang menggambarkan hal tersebut dapat dilakukan.

Sedang memperbaiki kendaraan karena bekerja sebagai montir di sebuah bengkel. Tiba-tiba, saat masih proses memperbaiki mesin, perlu waktu mengeringkan olie agar benar-benar kering pada mesin. Celah waktu tersebut dimanfaatkan memperbaiki pipa yang bocor di rumah. Tidak perlu banyak waktu, hanya sebentar, seperti lamanya waktu menunggu olie menetes hingga kering pada mesin.

Bisa pula saat bekerja menjahit pakaian, karena sebagai tukang jahit. Dicelah waktu hingga date line selesainya pesanan belum berakhir, sambil membuat kue untuk pesanan kue ulang tahun. Karena sangat piawai membagi waktu, kedua pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu bersamaan. Tidak ada yang dirugikan, karena baju juga selesai pada waktu dijanjikan.

Seorang yang multitalenta, mampu mengerjakan dua atau tiga pekerjaan berbeda pada satu waktu. Bukan hanya mampu melakukan pekerjaan tersebut, tapi juga mampu mencari celah waktu, sehingga semuanya bisa diselesaikan pada waktu bersamaan dengan jenis pekerjaan berbeda. Kepandaian mencari celah waktu ini yang sangat luar biasa.

Ungkapan ini menggambarkan, bahwa orang banjar terbiasa multitalenta, atau memiliki banyak kemampuan. Mengerjakan yang beragam, dan mengatur waktu. Tidak ada yang  kosong, semuanya diisi menjadi sangat bermanfaat, sehingga memperoleh hasil. Pandai mengambil  celah waktu, manyalang gawian, agar padat bermanfaat. (nm)

Tidak ada komentar: