Senin, 13 Desember 2010

BELAJAR KECERDASAN NABI IBRAHIM

ESENSI IBADAH QURBAN

DAN PENYADARAN

MAKNA MUSIBAH *

A. Rahim Audah##

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله اكبر الله اكبر الله اكبر 0

الله اكبر الله اكبر الله اكبر 0

الله اكبر الله اكبر الله اكبر.

الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا لآ اله الا الله ولا نعبد الا اياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون لآ اله الا الله وحده صدق وعده ونصر عبده واعز جنده وهزم الأحزاب وحده. لآ اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد.

الحمد لله الذى جعل الأعياد موسم الخيرات وجعل لنا ما فى الأرض جميعا للعمرات وزرع الحسنات. اشهد ان لآ اله الا الله وحده لا شريك له خالق الأرض والسموات. واشهد ان محمد عبده ورسوله الدعى الى دينه بأوضح البينات.

اللهم صل وسلم على نبـيــينا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.

اما بعد اوصيكم ونفسى بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون

اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jama’ah Shalat ‘Id RH

Alhamdulillah, segala pujian untuk Allah, pada pagi hari ini kita diberikan Allah taufik dan hidayah untuk bersama-sama melaksanakan salah satu dari sunnah Rasulullah, yaitu ibadah ‘idul adha, yang meliputi pergi haji bagi yang mampu, menyembelih hewan qorban bagi yang memiliki kelapangan, dan shalat ‘idul seperti yang tengah kita laksanakan saat ini.

Rangkaian pelaksanaan ibadah haji dan penyembelihan hewan qorban yang disunnahkan dalam ajaran Nabi Muhammad, adalah dua ibadah ‘idul adha yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada kita umat Muhammad Rasulullah SAW secara khusus mengenal dan mengenang sejarah Nabiyullah Iberahim sekeluarga ‘alaihimushshalatu wassalam.

Seorang muslim yang melaksanakan sa’iy (berlari-lari kecil antara bukit shafa dan marwa), pada hakikatnya melakukan napak tilas terhadap kelakuan Siti Hajar, isteri Iberahim, ibu Ismail, yang tengah berusaha mencari air. Melempar jumrah, juga melakoni kelakuan Iberahim yang melempar syetan karena gangguannya menghalangi Iberahim yang sedang menuju tempat melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya. Demikian juga, penyembelihan hewan qurban adalah tindakan nyata dalam meniru ketegaran Iberahim dalam melaksanakan perintah Allah yang amat berat, menyembelih putra kesayangannya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jamaah Shalat ‘Id RH

Begitu pentingnya pengenalan kita terhadap Nabiyullah Ibrahim sekeluarga, Allah begitu banyak menyebut Iberahim dalam Alquran, bahkan salah satu nama surat dalam Alquran, surat ke-14, bernama surat Iberahim. Begitu pentingnya Iberahim sekeluarga, Nabi Muhammad SAW, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, mengajari kita bershalawat shalawat dengan redaksi yang memuat kata Ibrahim sekeluarga, yang juga disebut shalawat Ibrahimiyah.

----allahumma shalli ‘ala muihammad wa ‘ala ali muhammad dst…

Apa sebenarnya keistemewaan Nabi Iberahim, teladan apa yang dapat kita tiru dalam kontek kekinian kita sebagai umat yang hidup pada abad ke-21 saat ini.

Mari kita simak bersama tentang kecedasan Nabi Ibrahim as dalam rangka meningktkan ketaqwaan kita serta memurnikan ketauhidan kita kepada Allah SWT :

1. Di masa anak2 Nabi Ibrahim sudah mencari tentang keberadaan Tuhan, ketika ia melihat bintang, maka ia berkata inilah Tuhanku, tetapi ketika bintang itu menghilang, maka ia berkata, bukan, ini bukan Tuhanku, begitu pula ketika ia melihat bulan, ia berkata inilah Tuhanku, tetapi ketika bulan itu pergi, ia pun berkata, bukan, ini bukan Tuhanku, begitu pula ketika ia melihat matahari, ia meyakini matahari adalah Tuhan, tetapi ketika matahari terbenam, ia pun berkata ini juga bukan Tuhanku, Tuhanku adalah Maha Hidup, tidak pernah mati, sesungguhnya Allah adalah Maha Kekal tidak pernah lenyap atau mati.

2. Ketika beranjak dewasa beliau memporak porandakan patung sesembahan orang musyrik dan kapak Nabi Ibrahim yang gunakan untuk menghancurkan patung-patung itu digantungkan dileher berhala yang paling besar, ketika kaum musyrikin bertanya kepada Nabi Ibrahim siapa yang menghancurkan patung-patung itu, itu Nabi Ibrahim berkata; bertanyalah kepada patung yang paling besar itu bisa jadi patung besar itulah yang menghancurkan buktinya ada kapak di lehernya, perkataan nabi Ibrahim itupun langsung dibantah oleh mereka seraya berkata; bagaimana bisa dia mengatakan sedangkan dia hanya sebuah patung yang tidak dapat berbicara, Nabi Ibrahim pun menjawab, kalau dia hanya sebuah patung yang dibuat oleh manusia dan tidak bisa berbuat apa-apa, tidak memberikan manfaat dan memberikan bahaya mengapa kalian menyembahnya?

3. Ejekan dan perbuatan Nabi Ibrahim karena menghancurkan berhala ketika itu akhirnya beliau mau di bakar di atas tumpukan kayu bakar, dan datanglah jibril untuk menolong, beliau menolak dan seraya berkata ” kepada engkau jibril saya tidak berhajad sedikitpun, saya hanya berhajat kepada Allah SWT untuk meminta pertolongan. Dan saat itulah Allah memberi pertolongan seraya memerintahkan api untuk menjadi dingin, sehingga api tidak memberikan bahaya kepada Nabi Ibrahim dan sudah barang tentu Nabi Ibrahim pun selamat dari kobaran api.

4. ketika menyampaikan dakwah kepada ayahnya untuk menyembah Allah dan ayahnya marah kepada Nabi Ibrahim, maka Nabi Ibrahim pun berniat untuk meninggalkan negerinya, dan manakala hendak pergi, isterinya pun seraya berkata: apakah engkau akan meninggalkan kami ditempat yang tandus ini? Apakah engkau meninggalkanku dan Ismail karena perintah Allah, Ibrahim berkata, Ya! Kemudian siti Hajar berkata, jika demikian, Allah tidak menyia-nyiakan kami. Sepeninggal Ibrahim, Ismail pun kehausan dan ibunya ingin memberinya minum, tetapi tidak ada air. Namun Siti Hajar tetap mencari, ia lari dari Shafa ke Marwa, dari Marwa ke Shafa. Maka Allah membantu mereka, air pun keluar dari tanah sehingga Ismail dan Hajar dapat meminumnya. Dan air itu adalah air zam-zam.

5. Ismail merupakan anak yang sangat lama nabi Ibrahim dambakan, masyarakat kita mengenalnya dengan istilah anak hajatan, ternyata dalam mimpinya oleh Allah diperintahkan untuk menyembelih putra yang sangat ia kasihi .... namun Ibrahim dan Ismail dengan lapang dada dan ikhlas melaksanakan perintah semata-mata karena allah dan ketika Ibrahim benar-benar ingin menyembelihnya dan seraya meletakkan pisau itu di atas tenggorokan Ismail, Allah pun memerintahkan Jibril untuk menggantinya dengan seekor domba dari surga, seraya berfirman, sembelihlah domba ini, dan janganlah engkau sembelih Ismail. ......

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jamaah Shalat ‘Id RH

Dengan maksud untuk memahami, mengenang dan menghayati kehidupan nabi Ibrahim itulah, kita yang selama ini beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas namun ketika kita meminta pertolongan bukan kepada Allah semata.

Kita sering mempermanenkan diri kita kepada sesuatu, yang sesuatu itu tidak permanen, sehingga kita sering giyah ketika menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan, bahwa semua yang ada di bumi dan alam semesta ini adalah sesuatu yang tidak kekal, seperti yang di alami dalam kehidupan Nabi Ibrahim untuk mencari tuhan .... hanya Allahlah yang kekal abadi dan permanen

‘Idul Adha, mulai dari berhaji bagi yang mampu sampai kepada penyembelihan hewan korban, disyariatkan. Oleh sebab itu, ibadah ini tidak akan memberi makna apa-apa kepada kita, bila kita tidak berupaya memahami dan menghayati peristiwa kehidupan nabi Ibrahim dalam usahanya membentuk generasi dan umatnya yang bertauhid, beriman dan beramal sholeh serta berislam secara kaffah, komitmen dengan shalat yang khusyu. Dengan tauhid yang kuat, Iberahim sekeluarga mendapat keberkatan hidup. Allah menegaskan dalam ash-Shaffat ayat 113:

وبركنا عليه وعلى اسحق

Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq.

Keberkatan itulah yang juga didam-idamkan oleh baginda Rasulullah SAW seperti dalam redaksi shalawat yang diajarkannya kepada kita.

اللهم بارك علي محمد وعلي ال محمد كما باركت علي ال ابرهيم انك حميد مجيد

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jamaah Shalat ‘Id RH

Mudah-mudahan, dengan terus meningkatnya semangat kita untuk beridul adha, semakin banyaknya masyarakat kita yang menunaikan ibadah haji, semakin banyaknya hewan korban yang kita sembelih, semakin tinggi pula pengetahuan dan penghayatan kita tentang sejarah Iberahim sekeluarga, semakin kokoh pula iman keluarga kita, semakin sempurna pula keislaman kita, semakin intensif pula shalat kita, hingga kita mencapai keberkatan, seperti yang digapai oleh Iberahim sekeluarga. Amin ya rabbal ‘alamin

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jamaah Shalat ‘Id RH

Akhir-akhir ini bangsa Indonesia mengalami berbagai musibah, bahkan yang paling besar yaitu ketidak sadaran manusia atas pendangkalan keimanan, trend kebebasan pergaulan muda mudi, yang kesemuaannya itu menunjukkan betapa derasnya arus pemurtadhan dan pembangkangan tak terasa yang melanda kelangan muda-mudi kita.

Jama’ah

Setiap manusia pasti akan mengalami musibah. Tidak ada manusia yang bebas dari musibah. Karena itu, maka kita perlu pengetahuan yang baik mengenai konsep musibah, karena dengan pengetahuan yang baik akan sangat membantu dalam menghadapi musibah yang menimpa.

Musibah menurut al-qur’an dan Hadits mempunyai paling sedikitnya 3 dimensi.

1. Sebagai hukuman Allah atas pembangkangan yang dilakukan manusia pada aturan yang telah ditetapkan-Nya (hukum sebab akibat).

………musibah apa saja yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan sendiri ( asy-syura 30)

Demikian itu disebabkan karena perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya

(al-Anfal 51)

2. Sebagai penghapusan dosa sehingga dengan demikian di akhirat nanti ada dosa yang tidak di perhitungkan lagi karena hukumannya sudah di tunaikan Allah di dunia (sebagai penebus dosa).

3. Sebagai ujian untuk kenaikkan derajat dimata Allah (sebagai mana yang dialami oleh Rasulullah)

Sesungguhnya Allah tidaklah menetapkan suatu keputusan, kecuali akan berakibat baik kepadanya (HR. Hibban dari Annas)

…..bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa merekaAl-Maidah :49

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri….

.An-Nissa’ 79

……dan sekali-kali tidaklah rabbmu menganiaya hamba-hambaNya. Fush-Shilat 46.

Pada hakekatnya, semua ketentuan yang ditetapkan Allah kepada kita, termasuk musibah, tidak ada yang buruk. Misalnya adalah mampu atau tidak kita memanfaatkannya. Orang yang mampu memanfaatkan ketentuan yang ditetapkan Allah baginya, akan beruntung, sedangkan sebaliknya, kita akan merugi. Hal ini dapat diibaratkan dengan permisalan berikut ini,

Apalah artinya pena emas bagi yang tidak bisa menulis,

Atau apalah arti buku bermutu diberikan pada orang yang tidak bisa membaca.

Pena emas dan buku bermutu itu, niscaya baginya hanyalah merupakan beban saja bagi dia,

karena ia harus menyimpan dan merawatnya.”

Seorang ahli hikmah berkata,

Ketika Allah memberimu nikmat,

maka akan terasa olehmu kebaikan-kebaikan-Nya.

Dan ketika Allah memberimu musibah,

sebenarnya ia ingin memberi hikmah.

Menurutnya, demikianlah cara Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada manusia,

yaitu mahkluk yang diciptakannya paling sempurna dibandingkan mahkluk ciptaannya yang lain.

Albert Einstein seorang ilmuwan jenius terkemuka, setelah bergelut dengan penelitian-penelitian ilmiah tentang alam raya ini menyampaikan kesimpulannya.:.....Tuhan menetapkan, tapi dia tidak kejam, betapa tidak.

Cobalah simak hasil penelitian para ahli berikut ini

1. Tuhan menjadikan air laut itu asin,

karena bila tidak demikian maka seluruh air laut tsb yang besarnya 2/3 bagian bumi ini akan berbau dan jelas akan mengganggu kehidupan manusia.

Di samping itu air asin ini telah diselidiki ternyata menyerap gas racun yang menebar di udara.

2. Sementara air hujan dan sungai dijadikan tawar sebab jika tidak demikian maka tanam-tanaman dan makhluk yang hidup akan mati.

3. Perut bumi merupakan tempat gravitasi yang dapat menarik apa saja yang berada di atasnya.

Bila tidak niscaya makhluk hidup di atasnya setiap saat akan terpontang panting karena bumi di samping ia berputar pada porosnya juga berputar mengelilingi matahari dengan kecepatan tidak kurang dari 20.000 km/jam.

4. Jarak matahari dan bumi kurang lebih 150 juta km.

Seandainya jarak itu dikurangi sedikit saja, maka segenap susunan tata surya ini akan terbakar. Dan seandainya jarak itu dijauhkan sedikit saja maka makhluk yang ada di atas bumi akan mati kedinginan karena kekurangan sinar matahari.

5. Segumpal awan hitam yang kira-kira mengandung 3000 ton air tidak diturunkan Tuhan dalam bentuk air yang tercurah, melainkan diturunkan berupa butiran-butiran.

6. Selain itu Tuhan telah mengatur pula agar perut bumi mampu menampung dan menyimpan air tersebut,

sehingga tidak terjadi banjir bandang.

7. Binatang buas yang membahayakan diciptakan Tuhan dengan populasi yang kecil atau berjumlah besar tapi berumur pendek. Misalnya kehidupan kuman dan bakteri yang dalam waktu singkat populasinya dapat meningkat tajam karena sekali bertelur menghasilkan jutaan keturunan, tapi mereka hanya diberi umur beberapa jam saja.

8. Sebaliknya binatang yang membahayakan seperti harimau, singa misalnya, beberapa tahun hanya melahirkan satu anak saja sehingga jumlah hewan membahayakan ini populasinya kecil sekali.

Dari uraian di atas maka kita mestinya paham bahwa tidaklah mungkin Sang Maha Pencipta Yang Maha Pengasih Penyayang akan merusak hasil ciptaan-Nya yang paling sempurna, yaitu manusia (yang bila ditinjau dari segi anatomisnya memiliki 25 milyar sel dengan bentuk dan kemampuan serta tugas yang berbeda antara satu sel dengan sel lainnya).

Adapun yang dianggap buruk oleh manusia, sebenarnya bersifat nisbi (tidak mutlak). Ia bukanlah problem nalar melainkan problem rasa (yaitu sebagai akibat dari keinginan untuk mendapatkan yang terbaik dengan melupakan kepentingan orang lain).

Misalnya saja penjahat yang dipenjarakan adalah buruk dalam pandangan si penjahat, tetapi baik dalam pandangan masyarakat.

Hujan baik bagi petani tetapi tidak bagi orang yang berpesta.

Cobalah kita membiasakan diri menyelam ke bawah permukaan. Peristiwa dipenjaranya penjahat, niscaya akan nampak sebagai peluang yang diberikan Allah untuk penjahat sbg intropeksi dan bertobat agar terhindar dari siksa api neraka.

Dengan demikian dapatlah kiranya dimengerti bahwa sebaik-baik sikap dalam menghadapi musibah itu memang tidak ada cara lain selain istighfar dan berserah diri innalillahi wainnailaihi rojiun. Janganlah dilupakan janji-janji Allah berikut ini :

”...dan sekali-kali tidaklah Rabbimu menganiaya hamba-hamba-Nya.(Fushilat (41):40).

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah (An-Nisaa (4):40).

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada dirinya sendiri. (Yunus (10):44)

Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah (2):216).

”Karena sesungguhmya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(Alam Nasyrah (94):5-6).

Harapan dan doa

Marilah kita berdoa sambil meresapi bahwa kuasa Allah meliputi kehidupan manusia, segala sesuatu dapat berubah lebih cepat dari membalikkan telapak tangan, hari ini kita menolong, besok ditolong orang, hari ini kita menyantuni, besok disantuni orang, hari ini kita menjenguk orang sakit besok kita yang sakit, hari ini menyantuni anak yatim besok anak kita disantuni orang, hari ini menyaksikan jenazah diusung mungkin besok kita yang diusung.

Kerusakan di mana saja di muka bumi pasti akibat ulah tangan kita sendiri, mari kita masuk ke dalam lingkaran yang di dalamnya terdapat kemurahan dan kasih sayang Allah dan dihindarkan dari musibah, bencana dan malapetaka, yaitu dengan memperkokoh dan mempererat silaturrahmi antar sesama.

Ya Allah Ya Rabbana berilah kemampuan kekuatan kepada kami untuk memantapkan semangat perjuangan Nabi Ibrahim as.

Ya Allah ampunilah dan maafkanlah semua dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kami, dosa-dosa dan kesalahan orang tua kami, orang-orang yang telah mendahului kami, orang-orang yang telah berjuang demi agama, bangsa dan negara ini.

Ya Allah..

Hindarkan bangsa ini dari segala perpecahan dan persengketaan.

Ya Allah... kami amat lelah menerima musibah dan bencana yang menimpa negeri ini. Begitu banyak cobaan yang Engkau berikan, bahaya banjir, gempa bumi, tanah longsor, penyakit menular, bahaya kebakaran yang silih berganti menimpa bangsa ini.

Ya Allah...kalau semua ini Engkau berikan karena kealfaan dan kelalaian kami dan karena kami tidak bersyukur atas semua anugerah yang Engkau berikan atau karena kemaksiatan, kemungkaran, kezaliman dari olah polah anak bangsa ini ampunilah kami Ya Allah.

Ya Allah... ampunilah para pemimpin kami, berilah magfirah, kemudahan, kecerdikan dan kemampuan untuk menata dan membimbing bangsa ini kepada bangsa yang Engkau ridlai bangsa yang tayyiban warabbun gafur.

Ya Allah...berilah keberkahan hidup dan pengorbanan yang hari ini kami lakukan dan berilah kemabruran bagi umatmu yang telah melaksanakan perintah-Mu ibadah haji di tanah haram-Mu.



*Khotbah Idul Adha 1431 H/ 17 November 2010 di Kopertis Banjarmasin

##Direktur Dhu’afa Tersenyum

Tidak ada komentar: