Senin, 13 Desember 2010

PESANTREN HIDAYATULLAH MARTAPURA






Gubernur Kalsel Resmikan Pondok pesantren modern berbasis teknologi informasi Hidayatullah taman hudaya martapura

Martapura (Humas-depag) : Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi di era globalisasi dewasa ini, dunia pendidikan tengah memasuki paradigma baru sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada keberhasilan sektor pendidikan sebagai wahana utama untuk mengembangkan SDM yang dilakukan secara sistematis, programatis dan berjenjang. Dalam konteks ini, lembaga pendidikan termasuk di dalamnya pondok pesantren akan semakin dituntut peranannya dalam pembangunan bangsa, untuk menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas, berilmu pengetahuan agama dan menguasai sains, demikian penggalan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan, Bapak H. Rudi Arifin pada Sabtu, 9 Mei 2009 yang lalu dalam acara reuni akbar alumni dan eks Pesantren Hidayatullah (SMIH) Martapura sekaligus peresmian beroperasinya Pondok Pesantren Modern Berbasis Teknologi Informasi Hidayatullah Taman Hudaya, Martapura, Kalimantan Selatan.
Lembaga Pendidikan Islam Hidayatullah didirikan pada tanggal 1 Muharram 1370 H/17 Juli 1950 M. Oleh tiga serangkai, putra martapura, yaitu KH. Hasyim Moukhtar el-Husaieni (alm), KH. Nashroun Thohir (alm) dan KH. Ahmad Nawawi Marfu`. Setelah usianya 32 tahun, Pesantren Hidayatullah di Kelurahan Keraton tidak mampu lagi mengembangkan kampusnya. Maka pada tahun 1982, membuka areal baru untuk pengembangannya di Desa Bincau Kecamatan Martapura di atas lahan seluas 10,5 Ha. Di areal inilah Pondok Pesantren Hidayatullah Taman Hudaya dibangun tahap demi tahap, sehingga pada tahun 1989 resmi dibuka dan dimulai kegiatan belajar mengajar serta memondokkan santri-santrinya.
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang kehadirannya tidak dapat dipisahkan dari tuntutan umat dan juga tidak menutup diri dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk mengantisipasi keterbelakangan umat dari lajunya arus globalisasi. Untuk itu, menurut Murabbi, KH. Muhammad Ramli HAS, perlu adanya sebuah pondok pesantren yang mempunyai visi, misi dan tujuan yang jelas serta mampu menyeimbangkan kekayaan ilmu-ilmu keagamaan dan ilmu pengetahuan umum serta sains. Maka, Yayasan Pendidikan Islam Hidayatullah mengembangkan Pondok Pesantren Hidayatullah Taman Hudaya Bincau menjadi Pondok Pesantren Modern Berbasis Teknologi Informasi "Hidayatullah", yang hari ini diresmikan langsung pengoperasiannya oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Bapak H. Rudi Arifin.
Lebih lanjut murabbi mengatakan, Pondok ini selain akan membekali para santri dengan mata pelajaran keagamaan juga akan memanfaatkan Teknologi Komputer pada sebahagian besar mata pelajaran umum dan agama serta menjadikannya sesuatu yang melekat dan manjadi ciri khas tersendiri dari pondok-pondok lain yang ada di provinsi ini. Kemudian, Pondok ini juga akan mencoba mengembangkan mata pelajaran Ilmu Astronomi Islam dan Ilmu Falak yang juga dikenal dengan Ilmu Hisab. Dalam perjalanannya ke depan, pondok ini akan terus dikembangkan dengan perlengkapan Laboratorium Hisab dan Rukyat. Sehingga para santri alumnus pondok ini nantinya, berilmu pengetahuan keagamaan dan berwawasan global serta tidak gagap teknologi (gaptek).
Pondok ini sudah memiliki berbagai fasilitas, di antaranya Mesjid, gedung belajar, gedung asrama, kantor, perpustakaan, laboratorium IPA, Bahasa dan Komputer, perumahan guru, ruang makan, lapangan olahraga, lapangan upacara, MCK, listrik dan air bersih. Kurikulum yang digunakan adalah kolaborasi kurikulum yang disusun oleh pondok dengan SKKD (kurikulum) yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Departemen Agama, sehingga santrinya dapat mengikuti Ujian Nasional. Adapun penerimaan santri baru tahun pelajaran 2009-2010 di mulai pada bulan Juni sampai pertengahan Juli nanti, sedangkan jenjang pendidikannya adalah tingkat tsanawiyah. Jadi, pondok ini akan menerima tamatan SD/MI atau yang sederajat. Selain itu, pondok ini juga didukung oleh tenaga-tenaga professional, baik guru maupun pengelolanya, yang kebanyakan juga berasal dari para alumnus. (Informasi lebih lanjut silakan berhubungan dengan panitia penerimaan santri baru)
Sementara itu panitia reuni akbar, Rahim Audah, M.Ag memaparkan bahwa reuni ini bertujuan untuk ajang silaturrahim bagi sesama warga alumni dan eks Pesantren Hidayatullah (SMIH) Martapura dari angkatan pertama tahun 1954 sampai angkatan kemaren tahun 2008 yang lulusannya sudah menyebar di penjuru tanah air dan di luar negeri, baik sebagai pejabat, birokrat, politisi, akademisi, TNI/POLRI, pengusaha dan berbagai profesi lainnya. Alhamdulillah, dari buku tamu tercatat seribu lebih para alumni yang hadir dan ini merupakan kebanggaan bersama, lanjut Rahim Audah.
Hadir pada acara tersebut salah satu muassis (pendiri) yang masih hidup yaitu, KH. Ahmad Nawawi Marfu`, selain itu juga hadir para undangan di antaranya wakil dari Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan, unsur Muspida Kab. Banjar, dan para tokoh masyarakat Martapura.
Dalam kesempatan itu pula, gubernur Kalimantan Selatan memberikan bantuan sebesar 75 juta rupiah untuk menunjang operasional, sumbangan Bupati Banjar 7,5 juta rupiah, sumbangan dari para alumnus 12,1 juta rupiah. Selain itu, sumbangan berupa barang yaitu 1 buah laptop dari H. Wardiansyah angkatan 89, dan 3 unit komputer dari para alumni lainnya.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

semoga hidayatullah tetap maju mengikuti perkembangan teknologi dan saint dimana lulusannya siap untuk terjun le masyarakat untuk mendermakan ilmunya demi agama nusa dan bansa amin semoga para gurunya mendapat berkah dunia dan akhorat amin ya rabbal alamin

Unknown mengatakan...

MAJU TRUS PONPES HIDAYATULLAH