Senin, 20 Desember 2010

IFFAH IQBAL

Antara Ponorogo, Ngawi dan Banyuwangi

OLEH : IFFAH IQBAL

Doa anak yang shaleh adalah salah satu diantara amal yang tidak pernah berhenti mengalir walaupun maut telah memisahkan. Banyak orang tua menganggap untuk menjadikan anak yang shaleh tidak perlu atau tidak ada kewajiban melaksanakan ibadah itu sejak anak itu masih kecil kecuali anak itu sudah akil baligh. Padahal dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa ketika anak kita masih kecil namun pada usia itu ia sudah mengerjakan amal-amal saleh maka pahala kebaikan akan mengalir untuk orang tuanya. Dan ketika anak itu memasuki usia akil balig maka pahala kebaikan itu akan tetap mengalir untuk orang tua dan anak itu sendiri tanpa ada istilah dibagi. Sungguh berbahagialah orang tua yang telah bisa mendidik anaknya sejak usia dini.

Namun bagi aku sendiri ada rasa ketidak mampuan untuk menjadikan anak shaleh yang mampu membendung tingginya arus globalisasi. Ketika anakku sudah duduk di bangku SD kelas VI aku merasa mempunyai beban dan seakan ada kekhawatiran untuk kelanjutan pendidikan bagi anak-anakku. Seiring berputarnya waktu seiring itu pula aku melihat betapa rapuhnya generasi muda yang seusia dengan anak-anakku telah terjerumus dengan berbagai persoalan yang sebenarnya belum layak mereka kerjakan. Di tengah malam di mana anak-anak seharusnya telah terlelap di perbaringan mereka banyak kujumpai melintasi jalan raya dengan berbondong-bondong mengendarai sepeda dengan memakai kaos yang bertulisan gang tertentu bahkan atribut tertentu yang menandakan bahwa ada genk lain selain mereka. Selain itu para remaja yang kutaksir usianya belasan tahun mengendarai sepeda motor dengan berboncengan dengan anak laki-laki seusia mereka sambil bercanda, padahal aku tahu mereka belum mempunyai SIM karena saat kutanyakan anak-anak itu belum berusia 17 tahun. Di hotel-hotel berbintang pun yang kebetulan ada mempunyai arena diskotik tak sedikit ku jumpai anak-anak seusia anakku namun berdandan ala orang dewasa. Sering aku bertanya dalam hati kemana orang tua mereka, apa mereka tidak mencari di mana anak mereka sekarang, apa para orang tua tahu keberadaan anak-anak mereka, atau kah para orang tua itu sudah lelap dengan mimpi-mimpi mereka atau mereka tidak perlu tahu di mana dan kemana anak-anak mereka. Sungguh ironis kehidupan sekarang ini bagaimana nasib bangsa ini kalau generasi sekarang ini sudah mengenal kehidupan malam yang tentunya sangat rentan dengan perbuatan yang bisa merusak masa depan mereka.

Pikiran itu terus menghantuiku bagaimana aku tidak khawatir, karena aku mempunyai anak yang juga sebentar lagi akan menyelesaikan studinya dan akan memasuki masa pubertas yang harus mempunyai filter agar tidak terjerumus kepada pergaulan yang sering aku saksikan. Tiap saat dan setiap akhir sholat aku selalu memanjatkan doa, agar Allah swt memberikan jawaban akan kegundahan hatiku. Dengan bertukar pikiran dengan suamiku akhirnya dengan petunjuk Allah kami berniat memasukkan anakku ke sebuah pesantren yang insya Allah mampu mengantarkan anakku menjadi anak yang saleh juga mampu membangun bangsa dan negeri ini dengan berakhlakul karimah. Subhannallah…dengan pilihan dia sendiri anakku menerima permintaan kami dengan pondok pilihan dia sendiri, karena kemampuan dia dengan tekhnologi canggih saat ini anakku sudah mempunyai kemampuan untuk mencari informasi lewat internet dia menentukan pilihan Gontor adalah pesantren yang ia pilih. Aku dan suami sampat tak percaya, karena Pesantren Gontor tidak termasuk dalam pesantren pilihan kami, tapi bagi kami berdua Gontor sangat familiar dan banyak dari keluarga kami merupakan alumni dari pondok modern ini. Mungkin ini adalah jawaban dari Allah swt untuk kami, dengan bismillah aku pun dan suami mengantarkan anakku ke Ponorogo. Sebuah kabupaten yang kutempuh hamper 5 jam dari kota Surabaya, rasanya aku tidak yakin bahwa anakku akan betah di kota sepi ini. Tapi bayangan itu harus ku tepis jauh-jauh, aku yakin ini adalah usaha syeithan yang mencoba menggodaku agar aku batal untuk memondokkan anakku di sana, dan aku pun berjuang dengan terus berdoa, agar aku bisa mengikhlaskan hatiku sebagaimana nabi Ibrahim yang bisa mengikhlaskan putranya Nabi Ismail untuk disembelih padahal anaknya Ismail adalah anak satu-satunya Nabi Ibrahim.

Setahun sudah berlalu, kini aku kembali ke kota ini untuk mengantarkan saudara sepupu anak dari budeku yang kebetulan ingin melanjutkan ke pesantren yang sama, di sini aku mengingat kembali perjuanganku dan para orang tua santri agar mereka bisa meyakinkan anak-anak mereka agar bisa menuntut ilmu di pondok ini. Derai tangis air mata para santri dan orang tua adalah hal yang biasa di pondok ini, terkadang sesama para kaum ibu memberikan dorongan dan semangat agar hati mereka bisa menerima dan mengikhlaskannya untuk melepas anak-anak mereka. Terkadang kujumpai santri yang menangis sesegukan, dan saat itu pula tak sendikit para wali santri membujuk anak-anak yang sudah ditinggal pulang orang tua mereka untuk tenang dan sabar. Dan kebersamaan dari berbagai macam suku dan keaneka ragaman bahasa tidak membatasi persaudaraan,bahkan persaudaraan itu kurasakan sangat kental di dalam pondok. Para wali santri yang kebetulan menjenguk anak mereka tak segan-segan meminjamkan telepon genggam mereka untuk menghubungi orang tua santri. Perjuanganku setahun yang lalu kini kutemui kembali, selain mengantarkan anak budeku ke Gontor 2 Ponorogo, aku juga kembali memperjuangankan tekadku untuk kembali mengikhlaskan anak keduaku memasuki pondok Gontor Puteri. Melihat tubuhnya yang kecil dan imut sebenarnya aku tidak tega, karena kalau dibandingkan dengan putraku yang pertama, anakku yang kedua ini sangat susah makan tapi kemauannya yang keras mampu meluluhkan perasaanku. Hati ibu yang mana yang sanggup berpisah dengan anak yang aku anggap masih memerlukan tenagaku untuk membantu keperluan sehari-harinya. Tapi dalam hati kecilku aku bangga terhadap puteri sulungku ini. Bagaimana aku tidak bangga, karena selama dikota kelahirannya anakku sudah mempunyai prestasi, selain pintar menyanyi anakku ini sering menjadi presenter anak di sebuah televise milik pemerintah. Tak jarang dia diundang disebuah acara yang tidak hanya dihadiri oleh para tokoh masyarakat juga pejabat setempat. Dan dari bakat itulah anakku sudah mempunyai penghasilan yang pada sesusiaku dulu aku tidak pernah meraihnya. Dan saat masuk pondok anakku masih dalam penyelesaian album rekaman lagu-lagu daerah bahasa banjar yang religi, sungguh kalau dia mementingkan materi mungkin dia akan menolak untuk masuk pondok. Tapi keyakinan hatinya bahwa selama ia memasuki pesantren ia akan mampu mengembangkan bakatnya. Dan selalu kuucapkan dan kupanjatkan doa pada keinginannya selalu kuberikan motivasi padanya bahwa selesai kamu di pondok aku yakin bahwa anakku akan menjadi infotaimen sejati yang mempunyai akhlak yang mulia, berkpribadian yang tangguh dan cerdas dan mampu berdakwah dengan bakat dan kemampuan yang ia miliki insya Allah. Amin.

Tak terasa hamper tiga hari aku berada di Gontor 2 puteri tempat menampung para calon santri sebelum mereke menempuh ujian masuk pada bulan Ramadan nanti. Di sinipun aku menemukan kembali perjuangan kaum bapa dan kaum ibu untuk memberikan spot kepada puteri-puteri mereka agar mereka bisa betah untuk tinggal di pondok yang dikenal dengan kedisiflinannya. Sungguh berat rasanya apalagi kalau anak-anak itu sudah terbiasa dengan kehidupan mereka yang serba dilayani baik oleh orang tua atau khadam mereka, kini mereka harus melayani diri mereka sendiri dan memanajemen keuangan sendiri bahkan mengerjakan pekerjaan yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan. Dan sempat terlintas dalam benakku sungguh perjuangan itu tidak hanya dirasakan berat oleh para wali santri juga anak-anak karena dimana seusia anakku yang lulus SD seharusnya masih usia bermain dan bersenang-senang kini mereka harus bisa membagi waktu mereka untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh orang tua mereka, tapi aku yakin semakin berjalannya waktu mereka akan menikmati perjalanan hidup mereka seiring doa kebaikan yang tulus dan ikhlas yang terus mengalir setiap saat dan waktu dari kami para orang tua santri. Keyakinan itulah yang selalu menghiburku sehingga aku mampu menjalaninya seperti kehidupan biasa, karena ada ketidak yakinan dalam hatiku, seandainya anak-anakku berada di sampingku dan setiap kali perbuatan yang mungkin membuat aku marah tanpa sadar mungkin aku mengeluarkan kata-kata yang bisa menjadi doa, karena setiap kata-kata yang keluar dari mulut seorang ibu akan diamini oleh para malaikat auzubillah min jalik. Mudah-mudahan aku terhindar dari itu.

Kini perjalanan kuteruskan ke sebuah kota yang merupakan daerah perbatasan antara Jember dan Bali yaitu Banyuwangi. Selama hamper 18 jam aku tempuh perjalanan itu, karena tanpa sadar dalam perjalanan yang seharusnya aku tempuh kira2 12 jam harus kulewati lebih lama, karena permainan para supir yang tidak mengindahkan kenyamanan penumpang. Bis yang seharusnya melewati kota Banyuwangi di oper ke bis yang tidak melewati kota Banyuwangi, akhirnya ketika bis itu sampai di kota Jember aku kembali mencari bis tujuan banyuwangi

Dengan menggunakan bis tujuan Bali. Namun kerinduan hati seorang ibu untuk menjumpai anak laki-laki satu-satunya dikota itu tepatnya di pondok Darul Muttaqin Gontor 5 tidak membuatku berkecil hati, aku ambil hikmah dari semua itu mungkin aku bisa menikmati kota jember yang sangat indah pemandangan dalam tujuanku ke kota yang terkenal dengan ilmu hitamnya.

Enam bulan sudah aku tidak melihat wajah ganteng anakku. Pertama kali kumelihat tanpa sadar aku meneteskan air mataku. Kulihat binar kebahagiaan dalam matanya yang kulihat agak cekung mungkin kurang tidur, tapi wajah itu tampak bercahaya dengan sorot kepercayaan diri yang begitu kokoh aku temukan pada sorot matanya dan ketegaran hidup yang jauh berbeda ketika pertama kali aku antarkan dia ke pondok. Namun aku seakan terpaku melihat kemeja anakku yang lusuh dan seperti maaf seperti anak yang terurus. Singkat kata aku pun menangis dan mendekap dia dalam pelukanku dan tanpa sadar kata maaf berulang kali kuucapkan pada anakku, ya Allah maafkan hamba mengapa hamba tidak pernah menjenguknya sehingga kini aku menyaksikan sendiri penderitaannya, apalagi ketika aku melihat sepatunya yang sudah menganga dan terbuka dan terkoyak yang sebenarnya tidak layak lagi untuk di pakai. Tanpa membuang waktu akupun berlari ke depan pondok mengambil baju yang ingin kukecilkan dan membeli lem perekat untuk melem sepatu anakku yang saat itu mau masuk sekolah. Sesampainya di depan dia aku suruh dia mengganti kemejanya yang lusuh itu dengan kemeja baru yang aku bawa dan ku lem sepatunya itu dengan perasaan teriris dan saat itu aku melihat air mata meleleh di pipi anakku, saat kuhapus air matanya dan kutanyakan dengan lembut mengapa dia menangis, anakku pun menjawab dengan lirih dan terbata-bata, ma... maafkan aku ma, mama yang jauh-jauh datang menjenguk aku ternyata membuat mama bersedih, kalau boleh aku jujur lebih baik mama tidak datang karena aku tidak ingin mama melihat keadaan aku yang sebenarnya, aku ikhlas ma...aku tidak meminta uang terus walaupun barangku sering di ghasab, lebih baik aku begini apa adanya, tapi berkah kan ma, daripada aku mengghasab punya teman aku. Air mataku semakin tumpah seakan membasahi lapangan bola yang ada di pondok itu, ya Allah mengapa aku marah dengan keadaannya padahal anakku yang belum baligh itu mau menerima apa adanya dan ikhlas dengan kehidupan yang sekarang ia lakoni. Jujur aku telah kalah melangkah dan kini aku menangis bangga dan haru bahwa anakku yang dulu sangat manja tapi perasaannya sangat peka telah mengembuni hatiku dengan ucapan yang sangat sederhana tapi bersahaja dan mampu menggetarkan rasa keimananku kepada Yang Kuasa Ya Allah kutatap langit yang mulai menggayut senja dan samar kudengar bel tanda santri harus menuju mesjid untuk sholat berjamaah anakku pun pamit seraya mencium tanganku dan berjanji menemui kembali setelah mengaji katanya. Dengan berlalunya anakku berlalu pula kegalauan hati ini dan kecemasan hati, ya Allah aku mohon petunjukMu, aku mohon kekuatan hatiku untuk selalu percaya bahwa jalan yang telah Kau berikan kepada aku dan suamiku merupakan jalan yang telah Engkau beri rahmat dan inayah dan jawaban agar kelak anak-anakku menjadi pembimbing kami para orang tua santri menjadi penghuni surgaMU amin ya robbal alamin.

Rabu, 15 Desember 2010

Sahabatku,Insya ALLAH besok kamis 16 Desember adlh 10 Muharam.Dari Ibnu Abbas,bhwa Rasulullah "shoma yauma 'asyuro" brpuasa pd hari 'asyuro -10 Muharram & mmerintahkn umatnya u brpasa pd hari itu.(Muttafaqun alaihi).Dari Abu Qotadah,Rasulullah brsabda "bikufri assanah almaadhiyah" puasa 'asyuro itu mnghapus dosa satu tahun lalu.SubhanALLAH,besar skali keutamaannya,ayo... smangat puasa besok u ridho & ampunan ALLAH.

Selasa, 14 Desember 2010

cinta pasti pernah luka


Orang yang tak pernah menderita
karena cinta, sesungguhnya tak pernah
mengenal cinta.

Jika rasa itu tak pernah melukai,
...pasti itu bukan cinta.

Cinta membuka yang selama ini tertutup,
menyadarkan yang belum pernah disadari,
mencemerlangkan yang tak terlihat,
dan memuliakan yang tak terhargai.

Cinta melambungkan harapan ke langit.

Tapi, jika ia dikecewakan,

Cinta menyayat hati sampai ke dasarnya.

Mario Teguh

MANUSIA TIDAK PERNAH MENSYUKURI KEADAAN DIRINYA




Biasanya, gemuk atau kurus senantiasa adalah topik utama kaum hawa, teman sekantor yang berbodi sexy sering kali dengan serta merta menjadi obyek yang dikagumi maupun menimbulkan iri hati.

Sedangkan di dalam 6 kebutuhan pokok masyarakat, yang agak dipersoalkan oleh kaum Adam adalah “otomotif”, dari membeli kendaraan sampai ke berkendaraan.

Barang siapa yang otomotifnya buruk, maka kemungkinan saja dianggap sebagai pecundang. Padahal sesungguhnya, tak peduli Anda memperbandingkan harta kekayaan, penampilan ataupun kedudukan, selalu saja akan ada yang lebih mengungguli, dan niscaya selamanya tak bakal ada habisnya.

Ardilles, penulis tersohor merangkap penerbit pernah mencatat dengan detail di dalam buku larisnya Kehidupan Paruh Bayaku bahwa ia dalam jangka waktu lama terbenam di dalam penderitaan yang menggelisahkan. Dan ia sarankan kepada pembacanya ialah, “Carilah sendiri tolok ukur kesuksesanmu”.

Cara mengatasi iri hati

1) Pilihlah bidang yang Anda kuasai

Psikologis Sherlock Weir menyatakan, “Tatkala Anda tak kuasa menyetop membandingkan, cobalah mengenang suasana masa lalu ketika berjaya di dalam bidang lain dan dengan pengalaman sukses tersebut untuk meredakan rasa iri hati.”

Jika dapat menemukan bidang dimana Anda dapat berekspresi, maka itu dapat secara aktif memperkuat keterkaitan Anda dengan kalangan tersebut. Seorang wanita yang mahir menunggang kuda, karena tekniknya bagus maka ditingkatkan dengan mengikuti lomba pacuan kuda profesional.

Di depan para pesaing, walau bisa saja secara spontan muncul perasaan iri hati, akan tetapi bersamaan dengan itu juga membangkitkan penampilan yang lebih baik di arena balap.

Cari keistimewaan diri sendiri, dengan sendirinya kepercayaan diri juga meningkat. Temukan wilayah dimana Anda bisa unggul, terkadang membutuhkan terus menerus bereksperimen dengan kesalahan. Jika bisa menemukan bakat diri sendiri, dan pada tempat yang tepat dapat mengembangkannya hingga maksimum, maka boleh dibilang Anda adalah jenius dalam berpikir positif !

2) Ubah kelompok

Pakar ekonomi, Robert Frank berpendapat, “Jika telah bosan menjadi orang termiskin di jalanan ini, maka pindahlah ke wilayah yang agak sederhana!”

Meskipun kita tidak mampu menekan cognitive diri sendiri, tetapi memiliki kebebasan mutlak untuk memilih teman, tetangga dan rekan kerja.

Mempertimbangkan mau ikut kelompok mana, mempengaruhi obyek dari rasa iri hati atau pengidolaan kita, tetapi pengendalian diri dalam membandingkan dengan orang lain adalah semacam metode modifikasi yang baik.

Walaupun dengan mengubah kelompok bergaul membutuhkan harga cukup mahal, sepenuhnya tergantung bagaimana Anda mengukurnya. Misalkan saja, apakah Anda rela menjadi ujung tombak penyerang di klub sepak bola tak terkenal? Ataukah sebagai pemain cadangan di klub sepak bola tersohor ?

Di klub sepak bola bergengsi, barangkali saja Anda akan mendapatkan juga undangan ke acara resepsi dan memperoleh tempat duduk yang tak penting di pergaulan kalangan atas, namun orang yang jeli bisa menilai sebenarnya Anda berbobot atau tidak.

3) Menemukan tempat di lingkungan budaya yang lebih kecil

Meski tidak mudah untuk segera pindah pekerjaan atau mencari rumah, Anda bisa saja mencari beberapa lingkungan budaya kecil, menemukan diantaranya kelompok gaul yang Anda inginkan.

Misalnya David Brooke, kolumnis New York Times mengambil Amerika sebagai contoh, “Amerika bukanlah negara dengan konsep kelas yang kuat, secara lebih mendasar, ia sebenarnya kumpulan dari berbagai kelompok independen, setiap kelompok memiliki ciri yang mereka sukai.”

Misalkan saja, diantaranya bisa ditemukan ekstremis anti pemanasan global, penggemar olah raga terukur, atau penggila musik jazz dan lain sebagainya. Di dalam lingkungan tersebut mengekspresikan diri semestinya tidak terlalu sulit. Tak peduli posisi kewenangan Anda di dalam situ bagaimana, kelompok-kelompok itu akan memperkokoh konsep nilai dan rasa kebersamaan Anda.

Komunikasi antar kelompok-kelompok kecil ini juga cukup terbatas. Suatu perubahan kekuasaan, bagi orang dalam boleh dibilang kemungkinan adalah menggemparkan, tetapi bagi orang luar yang meneliti dari arah luar, bagaikan bersendawa yang sama sekali tidak berarti. Seperti psikolog yang menyukai orang lain menggunakan namanya sebagai referensi formulir psiko-test, walaupun jarang ada orang yang akan memperhatikan nama siapakah gerangan ini.

4) Lebih baik sebagai kepala ayam daripada sebagai ekor sapi

Di depan mata terdapat 2 pilihan, satu ialah menjadi pengacara di desa, orang di komunitas itu mengenal diri Anda, bahkan papan nama di depan pintu tertera nama Anda. Ataukah menjadi salah seorang pemegang saham yang kosong di sebuah biro konsultan pengacara besar, maka Anda akan memilih kehidupan yang mana?

Tak dapat dipungkiri, banyak orang seringkali di dalam lingkungan kecil lebih bisa berkembang.

Robert Frank memberi contoh seorang temannya yang meski prestasinya saat remaja tidak menonjol, nilainya tidak mampu membawanya masuk ke sekolah ternama di kota, terpaksa beralih ke sekolah negeri di pedesaan.

Tak dinyana di sekolah desa ia malah bagaikan ikan yang memperoleh air, akhirnya ia diterima di sebuah Perguruan Tinggi yang termasyur. Sesudah menjauhi lingkungan besar, apabila bisa dengan cara inovatif atau lateral (berbalikan) mengembangkan jalan keluar sendiri yang unik, sejak saat itu nasib seumur hidup mungkin sudah bisa diubah.

5) Semakin matang seiring bertambahnya usia

Mengenal poin ini sangat penting, ia juga adalah pedoman orang-orang untuk menekan iri hati. Survey membuktikan, kebiasaan membandingkan, akan berangsur berkurang seiring dengan pertambahan usia.

“Sewaktu ibu saya masih muda, sangat iri hati terhadap kawan-kawan wanitanya.” Sarah S. mengenang. Sampai pada suatu hari ibu Sarah yang berusia 60 tahun mengungkapkan, persahabatannya dengan kawan-kawan lamanya itu semakin lama bagaikan saudara kandung. Dia baru merasakan peningkatan pemahaman terhadap sanubari sang ibu. Ketika wanita itu telah melampaui masa kematangannya yang penuh energi, kecenderungan iri hati terhadap rekan sesama perempuan akan semakin surut.

6) Mencipta rasa aman sejati

”Soroton mata Anda seyogyanya alihkan dari orang lain, taruhlah alat pendeteksi itu pada hati Anda dan periksalah dengan teliti, carilah benih keiri-hatian di dalamnya, hapuskan suara yang usang serta pengalaman yang telah lampau.

"Pusatkan segenap hati Anda, dengan baik-baik bentuklah perasaan aman yang sejati pada emosi dan pribadi Anda!” demikian kata Jennifer James di dalam buku Perjalanan Nurani.

Tatkala rasa iri hendak bergerak, pikirkan dahulu hal apa yang memang betul-betul penting bagi Anda? Apakah merupakan target Anda sendiri? Bisa mencapai apakah kemampuan dan sumber daya Anda? Itu bisa membantu Anda lepas keluar dari persaingan psikologis, dengan kepala tegak dan langkah tegap melangkah menuju kehidupan milik anda sendiri.

7) Pahami kesejatian hidup

Ini adalah pedoman tertinggi menyelesaikan rasa iri hati . Manusia hidup di dunia, memiliki hawa nafsu dan rasa sentimental, semuanya secara naluri ingin hidup dengan lebih baik, bisa hidup dengan lebih terpandang dan terhormat.

Justru karena manusia memiliki angan-angan, dalam hati kecilnya bisa tumbuh rasa sentimental berupa cinta dan benci, ini adalah daya penggerak timbulnya iri hati.

Apabila seorang manusia bisa menyadari, bahwasanya manusia hidup di dunia, tujuannya sesungguhnya bukan demi hidup dengan lebih baik, dengan lebih terpandang dan terhormat, melainkan demi kembali ke jati diri yang asli/suci, balik ke sifat pokok alami manusia.

Jika bisa mengenali hal ini, maka perolehan dan kehilangan dalam hal materi dan kepuasan terhadap hawa nafsu dan rasa sentimental menjadi tidak begitu penting lagi, maka akan mampu mengurangi hingga menghapus daya gerak timbulnya iri hati.

Tentu saja cara melalui pemahaman kesejatian hidup hingga berhasil mengendalikan iri hati, bukannya dengan mudah dapat dilakukan oleh setiap orang, namun jika Anda benar-benar mau bertekad mengatasi iri hati, maka selain merupakan cara yang efektif, juga merupakan pedoman tertinggi yang bisa menuntaskan masalah iri hati.

LENTERA KEHIDUPAN

LENTERA KEHIDUPAN

RAHIM AUDAH

(MOTIVATOR ZAKAT 2FA TERSENYUM )

Cerita di bawah ini saya angkat dalam dialog interaktif tentang problema kehidupan di RRI Banjarmasin setiap sabtu malam pukul 22.00 s/d 23.45 wita

Alkisah, suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari mengunjungi sahabatnya yang sedang sakit.

"Hai sobat, aku pulang dulu ya, cepat sembuh deh biar lain kali kita bisa ngobrol lebih lama lagi."

"'Bentar, aku ambilin lentera dulu ya," sahut temannya.

"Hahaha....buat apa lentera? Lentera sebesar orang pun aku juga nggak bisa lihat. Sudahlah, aku pasti bisa pulang kok!"

"Di luar sudah gelap. Lentera ini untuk orang lain agar bisa melihat kamu, supaya mereka tidak menabrakmu," jawab sahabatnya dengan lembut.

Akhirnya si buta pun membawa lentera itu dalam perjalanan pulangnya.

Tak berapa lama, ada seorang pejalan kaki yang menabraknya. Dalam kagetnya dia berseru:
"Hai! Kamu kan punya mata, beri jalan buat orang buta dong!"

Si penabrak tidak ambil peduli, dan berlalu begitu saja.

Tidak terlalu jauh berjalan, seorang pejalan lainnya kembali menabrak si buta. Kali ini si buta mengumbar marahnya.

"Hai! Apa kamu buta? Tidak bisa melihat ya? Aku membawa lentera ini supaya kamu bisa lihat dan tidak nabrak orang."

Pejalan kaki itu dengan sengit menjawab,"Kamu yang buta! Lihat tuh, lenteramu padam!"

Keduanya sama-sama tertegun.

Si penabrak yang menyadari situasi segera berkata, "Oh oh, maaf. Sayalah yang 'buta', saya sungguh tidak melihat kalau Anda adalah orang buta."

"Tidak, tidak apa. Saya tidak tahu kalau lentera ini padam. Maafkan kata-kata2 kasar saya," jawab si buta tersipu malu.

Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali lentera yang dibawa si buta, dan kemudian mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Pada saat yang bersamaan, seorang pejalan kaki kebetulan berada di dekat situ. Dalam keremangan malam, nyaris saja dia menabrak mereka. Dalam hati dia berkata, "Rasanya lain kali aku harus membawa sebuah lentera juga. Jadi aku bisa melihat jalan dengan baik dan orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka."

Pembaca yang budiman,

Cerita tadi sesungguhnya mewakili berbagai karakter manusia. Si buta diselubungi kegelapan batin, keangkuhan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain dan tidak mau mengakui kebebalannya. Tetapi di dalam perjalanan "pulang", dia belajar menjadi bijak. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.

Penabrak pertama mewakili ketidakpedulian dan kurang kesadaran. Sedang penabrak kedua mewakili kondisi manusia pada umumnya: saat menyadari kesalahan, segera meminta maaf dan berusaha memperbaikinya.

Lentera melambangkan sinar dan terang!!! Dalam bahasa spiritual melambangkan sebagai kebijaksanaan.
Setiap manusia selayaknya menjadi lentera dan terang bagi dirinya sendiri, mampu melindungi diri sendiri, menghindarkan diri dari mara bahaya serta membawa terang bagi insan di sekitarnya.

Karena sesungguhnya, sejuta lentera dapat dinyalakan dari sebuah lentera, tanpa meredupkan sedikit pun terang cahayanya. Demikian pula dengan lentera kebijaksanaan, tak kan pernah habis terbagi.

Senin, 13 Desember 2010

AMALAN PENGHAPUS DOSA

Rasulullah bertanya,"Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan penghapus dosa & pengangkat derajat?""
Mau Ya Rasulullah",jawab sahabat.
"Wudhu dengan sempurna disaat engkau enggan berwudhu
(saat dingin, malas, capek tetepi tetap semangat wudhu),
memprbanyak langkah ke mesjid, dan menunggu waktu sholat ke waktu sholat"
(antara magrib ke isya diselingi dengan zikir, diskusi baca Alquran memperbanyak sholat sunnah).
(muttafaqun alaihi)

MULTIPLIER EFFEK SHODAQOH

Multiplier effek shodaqoh

Rahim Audah
(Motivator Zakat 2fa Tersenyum)

Mulplier efek atau biasa disebut dengan efek ganda, keadaan menjadi ganda terhadap manfaat shodaqoh sangat luas, utamanya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan cara dikumpulkan ke lembaga pengumpul shodaqoh dan didistribusikan dengan pengawasan yang ketat untuk membantu usaha kecil dan kalangan yangng kurang mampu. Shodaqoh yang dikumpulkan akan menjadikan modal yang besar yang bisa digunakan untuk membantu sektor pembiyayaan secara islami yang pengembalian nya lebih murah dan lebih mudah. sedangkan efeknya akan lebih besar untuk peningkatakan taraf ekonomi masyarakat da kesehatan masyarakata serta kegiatan kegiatan lain yang lebih bermanfaat untuk kalangan pemuda yang tidak meneruskan sekolah dengan mengikuti pelatihan pelatihan yang dibiayayai dari badan pengunmpul shodaqoh.

Rahim Audah Motivator zakat 2fa Tersenyum mengajak masyarakat kalimantan selatan untuk bersama sama memberikan zakat dan infaqnya ke lembaga lembaga zakat dan infaq didaerah ini sehingga dananya kan digunakan juga untuk pembangunan pendidikan, fasilitas pendidikan, pelatihan pelatihan keahlian, prasarana ibadah dan rumah sakit dan pengembangan keahlian masyarakat kalimantan selatan sendiri.





Rahim Audah Memandu acara

di TVRI Kalsel

Untaian kata yang indah disampaikan dalam alunan suara Ustad Rahim Audah dalam membawakan perbincangan up todate Habluminallah habluminannas bersama pengurus masjid Arrahim Banjarmasin. Dalam ungkapanya M.Naim mengatakan kepekaan terhadap lingkungan sangat diperlukan dalam kaitanya habluminannas. Kepekaan terhadap masyarakat sekitar dan kepekaan keadaan sekitar, sebagai contoh bila kita melalui jalan dan dijalan itu ada duri selayaknya kita yang mengetahui harus menyingkirkanya bukannya pura pura tidak tahu.

Bila kita berkelibihan maka kita akan melihat sekeling kita siapa yang kurang mampu maka kita akan membantu mereka dan seterusnya.

Sikap empati akan ditumbuhkan sejak dini dan dicontohkan secara terus menerus untuk memperbaiki ahlak manusia dalam kepedulianya terhadap sesama.
Acara TVRI Banjarmasin.

MOTIVATOR ZAKAT

Rahim Audah Motivator Zakat

di Radio Abdi Persada Setiap Rabu malam

Pada Rabu malam pukul 20.00 s/d 21.00 wita Rahim Audah mengisi acara di Radio Abdi Persada dalam pembahasan Energi Shodaqoh mempunyai Effek ganda yang berlipat, Topik tersebut akan mendorong pengertian bahwa shodaqoh bila dilakukan dengan benar akan memberikan effek yang besar bagi pemerataan kemakmuran masyarakat dengan peningkatan ekonomi yang disebabkan oleh shodaqoh. Shodaqoh Juga bisa mendorong perekonomian semakin maju bila dilakukan dengan benar.
Kami juga mengajak masyarakat untuk suka memberi dan tidak suka menerima. Dimaksudkan apabila masyarakat suka memberi dan tidak suka menerima maka secara jangka panjang akan menghilangkan sikap untuk berkorupsi.


Acara tersebut di asuh oleh ustad Rahim Audah S.Ag. M.Ag. dari Yayasan 2fa tersenyum.

WALIKOTA BANJARMASIN

yayasan dhuafa tersenyum Banjarmasin

Audiensi dengan Walikota Banjarmasin

Tanggal 2 Juni 2009 bertempat di kantor Walikota Banjarmasin, 2fa tersenyum silaturahmi dengan Walikota banjarmasin H Yudi Wahyuni, tema yang dibahas adalah permasalahan yang ada di Kota Banjarmasin, selain itu kami juga memperkenalkan diri sebagai Organisasi swadaya masyarakat yang aktif dalam memberikan masukan masukan ke Pemerintah dan masyarakat dengan memberikan contoh cotoh kinerja yang telah berjalan serta menawarkan kerjasama dengan pemerintah kota dalam hal:
  1. Kebersihan lingkungan kota
  2. Pelatihan kewirausahaan untuk kalangan usaha kecil dan kaki lima
  3. Pengawasan kebersihan makanan
  4. Gelorakan back to river
  5. Pengembangan pendidikan
  6. Penanaman pohon
  7. Pemberdayaan masyarakat kota
  8. Pelatihan Psikology
  9. Pelatihan IT
  10. Pelatihan managemen dan Marketing
  11. Pelatihan Motivasi

Lebih jauh walikota Bapak Yudi Wahyuni menyampaikan persetujuanya untuk kerjasama dalam hal perbaikan kehidupan bermasyarakat dan pembangunan berketerlanjutan.


BANK KALSEL

Silaturahmi dengan Dirut Bank Kalsel
Hari Senen, Tanggal 8 Juni 2009 kami bersilaturahmi dengan Direktur Utama Bank Kalimantan Selatan Juni Rifat untuk membicarakan program program kerakyatan dan pentingnya Community Sosial responsibility untuk masyarakat. Dalam pesan yang disampaikan yayasan 2fa.
P Juni rifat selaku direktur utama Bank Kalsel bahwa Bank tetap berkomitmen untuk membantu para duafa dan membantu ekonomi kecil dengan pinjaman yang sangat mudah, selain itu juga berharap Bank bisa kerjasama dengan yayasan 2fa tersenyum banjarmasin Rahim Audah diwaktu yang akan datang. Selanjutnya Team yayasan 2fa tersenyum banjarmasin juga berkunjung ke bank indonesia Banjarmasin serta ke Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin untuk melihat peluang peluang usaha kecil sekitar pelabuhan.

DANREM ANTASARI

yayasan dhuafa tersenyum Banjarmasin

Audiensi Dengan Danrem


Pada tnaggal 29 Mei 2009 jam 10.00 kami berkunjung ke danrem Tanjung Pura Kalimantan Selatan membicarakan berbagai hal yang menyangkut keamanan dan perekembangan Kalimantan Selatan ke depan, Pada pertemuan tersebut juga di sampaikan program program yayasan dhuafa tersenyum banjarmasin yang telah, sedang dan akan berjalan.



Bapak Danrem juga menyampaikan dan memperlihatkan Perahu Pintar yang diseponsori oleh danrem untuk masyarakat terpencil, Perathu tersebut dilengkapi buku buku, internet, DVD dll. kami juga akan menyumbangkan beberapa buku.



kami sedang berpose dan sedang di Perahu Danrem Kalsel.

RAJA MUDA KESULTANAN BANJAR

Yayasan dhuafa tersenyum

Silaturahmi dengan Raja Muda Kesultanan Banjar

Tanggal 16 Juni 2009 kami Ustad Rahim Audah dari yayasan dhuafa tersenyum, Suswiningsih dari mitreka computer, Iwan Ramadhan dari LP3i Banjarmasin bersilturahmi ke Raja Muda Kesultanan Banjar H Khoirul Saleh, dalam silaturahmi tersebut disampaikan beberapa hal yang menyangkut perkembangan pembangunan jasmani dan rohani di Kabupaten Banjar yang telah dilaksanakan dan mengkoreksi yang belum terlaksana. Bupati Khoirul Saleh menyatakan kesungguhan untuk merealisasikan program program perbaikan pembangunan di Kabupaten Banjar, lebih jauh bidang hukum akan lebih ditingkatkan.
Rahim Audah dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan hal hal yang bisa untuk memajukan ekonomi masyarakat kabupaten Banjar, salah satunya mengharapkan perbaikan jalan wisata religius Kelampaian serta membangun fasilitas yang menunjang sehingga semakin bersih dan Indah, selanjutnya wisata religius tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat setempat.
Selain itu juga disampaikan rencan yayasan 2fa akan membangun Rumah sakit Modren dan sekolah yang berbasic carakter di Kabupaten Banjar.
raja Muda Kesultan Banjar menyambut dengan gembira dan menantang untuk direalisasikan...

PESANTREN HIDAYATULLAH MARTAPURA






Gubernur Kalsel Resmikan Pondok pesantren modern berbasis teknologi informasi Hidayatullah taman hudaya martapura

Martapura (Humas-depag) : Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi di era globalisasi dewasa ini, dunia pendidikan tengah memasuki paradigma baru sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada keberhasilan sektor pendidikan sebagai wahana utama untuk mengembangkan SDM yang dilakukan secara sistematis, programatis dan berjenjang. Dalam konteks ini, lembaga pendidikan termasuk di dalamnya pondok pesantren akan semakin dituntut peranannya dalam pembangunan bangsa, untuk menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas, berilmu pengetahuan agama dan menguasai sains, demikian penggalan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan, Bapak H. Rudi Arifin pada Sabtu, 9 Mei 2009 yang lalu dalam acara reuni akbar alumni dan eks Pesantren Hidayatullah (SMIH) Martapura sekaligus peresmian beroperasinya Pondok Pesantren Modern Berbasis Teknologi Informasi Hidayatullah Taman Hudaya, Martapura, Kalimantan Selatan.
Lembaga Pendidikan Islam Hidayatullah didirikan pada tanggal 1 Muharram 1370 H/17 Juli 1950 M. Oleh tiga serangkai, putra martapura, yaitu KH. Hasyim Moukhtar el-Husaieni (alm), KH. Nashroun Thohir (alm) dan KH. Ahmad Nawawi Marfu`. Setelah usianya 32 tahun, Pesantren Hidayatullah di Kelurahan Keraton tidak mampu lagi mengembangkan kampusnya. Maka pada tahun 1982, membuka areal baru untuk pengembangannya di Desa Bincau Kecamatan Martapura di atas lahan seluas 10,5 Ha. Di areal inilah Pondok Pesantren Hidayatullah Taman Hudaya dibangun tahap demi tahap, sehingga pada tahun 1989 resmi dibuka dan dimulai kegiatan belajar mengajar serta memondokkan santri-santrinya.
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang kehadirannya tidak dapat dipisahkan dari tuntutan umat dan juga tidak menutup diri dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk mengantisipasi keterbelakangan umat dari lajunya arus globalisasi. Untuk itu, menurut Murabbi, KH. Muhammad Ramli HAS, perlu adanya sebuah pondok pesantren yang mempunyai visi, misi dan tujuan yang jelas serta mampu menyeimbangkan kekayaan ilmu-ilmu keagamaan dan ilmu pengetahuan umum serta sains. Maka, Yayasan Pendidikan Islam Hidayatullah mengembangkan Pondok Pesantren Hidayatullah Taman Hudaya Bincau menjadi Pondok Pesantren Modern Berbasis Teknologi Informasi "Hidayatullah", yang hari ini diresmikan langsung pengoperasiannya oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Bapak H. Rudi Arifin.
Lebih lanjut murabbi mengatakan, Pondok ini selain akan membekali para santri dengan mata pelajaran keagamaan juga akan memanfaatkan Teknologi Komputer pada sebahagian besar mata pelajaran umum dan agama serta menjadikannya sesuatu yang melekat dan manjadi ciri khas tersendiri dari pondok-pondok lain yang ada di provinsi ini. Kemudian, Pondok ini juga akan mencoba mengembangkan mata pelajaran Ilmu Astronomi Islam dan Ilmu Falak yang juga dikenal dengan Ilmu Hisab. Dalam perjalanannya ke depan, pondok ini akan terus dikembangkan dengan perlengkapan Laboratorium Hisab dan Rukyat. Sehingga para santri alumnus pondok ini nantinya, berilmu pengetahuan keagamaan dan berwawasan global serta tidak gagap teknologi (gaptek).
Pondok ini sudah memiliki berbagai fasilitas, di antaranya Mesjid, gedung belajar, gedung asrama, kantor, perpustakaan, laboratorium IPA, Bahasa dan Komputer, perumahan guru, ruang makan, lapangan olahraga, lapangan upacara, MCK, listrik dan air bersih. Kurikulum yang digunakan adalah kolaborasi kurikulum yang disusun oleh pondok dengan SKKD (kurikulum) yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Departemen Agama, sehingga santrinya dapat mengikuti Ujian Nasional. Adapun penerimaan santri baru tahun pelajaran 2009-2010 di mulai pada bulan Juni sampai pertengahan Juli nanti, sedangkan jenjang pendidikannya adalah tingkat tsanawiyah. Jadi, pondok ini akan menerima tamatan SD/MI atau yang sederajat. Selain itu, pondok ini juga didukung oleh tenaga-tenaga professional, baik guru maupun pengelolanya, yang kebanyakan juga berasal dari para alumnus. (Informasi lebih lanjut silakan berhubungan dengan panitia penerimaan santri baru)
Sementara itu panitia reuni akbar, Rahim Audah, M.Ag memaparkan bahwa reuni ini bertujuan untuk ajang silaturrahim bagi sesama warga alumni dan eks Pesantren Hidayatullah (SMIH) Martapura dari angkatan pertama tahun 1954 sampai angkatan kemaren tahun 2008 yang lulusannya sudah menyebar di penjuru tanah air dan di luar negeri, baik sebagai pejabat, birokrat, politisi, akademisi, TNI/POLRI, pengusaha dan berbagai profesi lainnya. Alhamdulillah, dari buku tamu tercatat seribu lebih para alumni yang hadir dan ini merupakan kebanggaan bersama, lanjut Rahim Audah.
Hadir pada acara tersebut salah satu muassis (pendiri) yang masih hidup yaitu, KH. Ahmad Nawawi Marfu`, selain itu juga hadir para undangan di antaranya wakil dari Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan, unsur Muspida Kab. Banjar, dan para tokoh masyarakat Martapura.
Dalam kesempatan itu pula, gubernur Kalimantan Selatan memberikan bantuan sebesar 75 juta rupiah untuk menunjang operasional, sumbangan Bupati Banjar 7,5 juta rupiah, sumbangan dari para alumnus 12,1 juta rupiah. Selain itu, sumbangan berupa barang yaitu 1 buah laptop dari H. Wardiansyah angkatan 89, dan 3 unit komputer dari para alumni lainnya.

ZAKAT SALAH SASARAN

ZAKAT SALAH SASARAN
Oleh Rahim Audah
(Motivator Zakat 2FA Tersenyum Banjarmasin)

SELAMA ini masih ada orang yang sulit membedakan antara zakat, infak, dan sedekah. Akibatnya, ketika menyalurkannya sering tidak tepat sasaran. Misal, uang zakat digunakan untuk membukakan puasa. Padahal, di antara mereka yang mengikutinya, mungkin ada orang yang mampu.

Untuk meluruskan kesalahpahaman itu, pengelola Masjid Arrahim Sultan Adam Banjarmasin bekerja sama dengan 2FA Tersenyum, Minggu (5/9/2010), menggelar seminar. Ratusan hadirin antusias menyimak materi yang disampaikan narasumber.

A Rahim Audah menjelaskan infak itu membelanjakan harta atau jiwa di jalan Allah. Sedangkan pengertian sedekah lebih luas lagi karena tidak mengenal waktu dan penerimanya. Adapun zakat, waktu dan jumlahnya sudah ditentukan.

"Zakat harus dilakukan setelah satu tahun dengan jumlah 94 gram emas. Minimal 2,5 persen dari harta itu wajib dikeluarkan," katanya.

Ia mencontohkan kalau sekarang harga emas Rp 355 ribu per gram dikalikan 94 gram, berarti mereka yang memperoleh keuntungan usaha Rp 33.370.000 selama setahun, wajib berzakat minimal 2,5 persen.

Kalau usaha itu dimulai Februari, maka di bulan yang sama pada tahun berikut harus mengeluarkan zakat. Jangan ditunda-tunda.

"Di masyarakat sering terjadi, karena dianggap afdol berzakat menunggu bulan Ramadan. Padahal, kita tidak pernah tahu umur kita bakal sampai. Karena itu, bersegeralah menunaikan zakat," imbuh Rahim.

Ada pula yang berzakat pada orangtua, padahal menyantuni ayah dan ibu itu memang kewajiban anak.

Menurutnya, zakat mal itu untuk membersihkan harta, sedangkan zakat fitrah buat membersihkan diri. Jadi, ia mengibaratkan zakat itu seperti daki yang keluar saat menggosok tubuh. Karenanya, kata Rahim, pantaskan itu diberikan pada orangtua?

"Jangan pernah membiasakan meminta dan menerima uang zakat. Kalau bisa, hindari keluarga kita dari itu," katanya seraya menegaskan yang berhak menerima zakat hanya mereka yang masuk kategori delapan asnab.

Selain mengulas masalah zakat, Rahim Audah juga menguraikan tentang energi sedekah. Menurutnya, orang yang dermawan itu memberi sebelum diminta.

Ia pun menuturkan kisah nyata orang-orang yang meski kurang mampu, tapi tetap rajin bersedekah. Akhirnya, mereka mendapat kelapangan hidup.

Ketua panitia, H Fauzi, mengatakan seminar ini diadakan untuk memberi pemahaman kepada kaum Muslim tentang pentingnya zakat, infak, dan sedekah. Sehingga, ketika mereka beribadah tidak sekedar sangkaan, tapi benar-benar mengacu pada Alquran dan sunah.

"Terbukti respon jamaah lumayan positif. Banyak pertanyaan riil yang mereka ajukan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat beribadah lebih baik," tandasnya. (source: Tribun news)

Klinik2fa gelar imunisasi campak


Klinik2fa gelar imunisasi campak dengan Puskesman Melayu Banjarmasin 2007 di ikuti oleh 48 anak anak yang tidak mampu













Direktur 2FA tersenyum Rahim Audah foto Bersama Gubernur Kalsel Bapak Rudy Ariffim

BELAJAR KECERDASAN NABI IBRAHIM

ESENSI IBADAH QURBAN

DAN PENYADARAN

MAKNA MUSIBAH *

A. Rahim Audah##

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله اكبر الله اكبر الله اكبر 0

الله اكبر الله اكبر الله اكبر 0

الله اكبر الله اكبر الله اكبر.

الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا لآ اله الا الله ولا نعبد الا اياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون لآ اله الا الله وحده صدق وعده ونصر عبده واعز جنده وهزم الأحزاب وحده. لآ اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد.

الحمد لله الذى جعل الأعياد موسم الخيرات وجعل لنا ما فى الأرض جميعا للعمرات وزرع الحسنات. اشهد ان لآ اله الا الله وحده لا شريك له خالق الأرض والسموات. واشهد ان محمد عبده ورسوله الدعى الى دينه بأوضح البينات.

اللهم صل وسلم على نبـيــينا محمد وعلى اله واصحابه اجمعين.

اما بعد اوصيكم ونفسى بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون

اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jama’ah Shalat ‘Id RH

Alhamdulillah, segala pujian untuk Allah, pada pagi hari ini kita diberikan Allah taufik dan hidayah untuk bersama-sama melaksanakan salah satu dari sunnah Rasulullah, yaitu ibadah ‘idul adha, yang meliputi pergi haji bagi yang mampu, menyembelih hewan qorban bagi yang memiliki kelapangan, dan shalat ‘idul seperti yang tengah kita laksanakan saat ini.

Rangkaian pelaksanaan ibadah haji dan penyembelihan hewan qorban yang disunnahkan dalam ajaran Nabi Muhammad, adalah dua ibadah ‘idul adha yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada kita umat Muhammad Rasulullah SAW secara khusus mengenal dan mengenang sejarah Nabiyullah Iberahim sekeluarga ‘alaihimushshalatu wassalam.

Seorang muslim yang melaksanakan sa’iy (berlari-lari kecil antara bukit shafa dan marwa), pada hakikatnya melakukan napak tilas terhadap kelakuan Siti Hajar, isteri Iberahim, ibu Ismail, yang tengah berusaha mencari air. Melempar jumrah, juga melakoni kelakuan Iberahim yang melempar syetan karena gangguannya menghalangi Iberahim yang sedang menuju tempat melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya. Demikian juga, penyembelihan hewan qurban adalah tindakan nyata dalam meniru ketegaran Iberahim dalam melaksanakan perintah Allah yang amat berat, menyembelih putra kesayangannya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jamaah Shalat ‘Id RH

Begitu pentingnya pengenalan kita terhadap Nabiyullah Ibrahim sekeluarga, Allah begitu banyak menyebut Iberahim dalam Alquran, bahkan salah satu nama surat dalam Alquran, surat ke-14, bernama surat Iberahim. Begitu pentingnya Iberahim sekeluarga, Nabi Muhammad SAW, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, mengajari kita bershalawat shalawat dengan redaksi yang memuat kata Ibrahim sekeluarga, yang juga disebut shalawat Ibrahimiyah.

----allahumma shalli ‘ala muihammad wa ‘ala ali muhammad dst…

Apa sebenarnya keistemewaan Nabi Iberahim, teladan apa yang dapat kita tiru dalam kontek kekinian kita sebagai umat yang hidup pada abad ke-21 saat ini.

Mari kita simak bersama tentang kecedasan Nabi Ibrahim as dalam rangka meningktkan ketaqwaan kita serta memurnikan ketauhidan kita kepada Allah SWT :

1. Di masa anak2 Nabi Ibrahim sudah mencari tentang keberadaan Tuhan, ketika ia melihat bintang, maka ia berkata inilah Tuhanku, tetapi ketika bintang itu menghilang, maka ia berkata, bukan, ini bukan Tuhanku, begitu pula ketika ia melihat bulan, ia berkata inilah Tuhanku, tetapi ketika bulan itu pergi, ia pun berkata, bukan, ini bukan Tuhanku, begitu pula ketika ia melihat matahari, ia meyakini matahari adalah Tuhan, tetapi ketika matahari terbenam, ia pun berkata ini juga bukan Tuhanku, Tuhanku adalah Maha Hidup, tidak pernah mati, sesungguhnya Allah adalah Maha Kekal tidak pernah lenyap atau mati.

2. Ketika beranjak dewasa beliau memporak porandakan patung sesembahan orang musyrik dan kapak Nabi Ibrahim yang gunakan untuk menghancurkan patung-patung itu digantungkan dileher berhala yang paling besar, ketika kaum musyrikin bertanya kepada Nabi Ibrahim siapa yang menghancurkan patung-patung itu, itu Nabi Ibrahim berkata; bertanyalah kepada patung yang paling besar itu bisa jadi patung besar itulah yang menghancurkan buktinya ada kapak di lehernya, perkataan nabi Ibrahim itupun langsung dibantah oleh mereka seraya berkata; bagaimana bisa dia mengatakan sedangkan dia hanya sebuah patung yang tidak dapat berbicara, Nabi Ibrahim pun menjawab, kalau dia hanya sebuah patung yang dibuat oleh manusia dan tidak bisa berbuat apa-apa, tidak memberikan manfaat dan memberikan bahaya mengapa kalian menyembahnya?

3. Ejekan dan perbuatan Nabi Ibrahim karena menghancurkan berhala ketika itu akhirnya beliau mau di bakar di atas tumpukan kayu bakar, dan datanglah jibril untuk menolong, beliau menolak dan seraya berkata ” kepada engkau jibril saya tidak berhajad sedikitpun, saya hanya berhajat kepada Allah SWT untuk meminta pertolongan. Dan saat itulah Allah memberi pertolongan seraya memerintahkan api untuk menjadi dingin, sehingga api tidak memberikan bahaya kepada Nabi Ibrahim dan sudah barang tentu Nabi Ibrahim pun selamat dari kobaran api.

4. ketika menyampaikan dakwah kepada ayahnya untuk menyembah Allah dan ayahnya marah kepada Nabi Ibrahim, maka Nabi Ibrahim pun berniat untuk meninggalkan negerinya, dan manakala hendak pergi, isterinya pun seraya berkata: apakah engkau akan meninggalkan kami ditempat yang tandus ini? Apakah engkau meninggalkanku dan Ismail karena perintah Allah, Ibrahim berkata, Ya! Kemudian siti Hajar berkata, jika demikian, Allah tidak menyia-nyiakan kami. Sepeninggal Ibrahim, Ismail pun kehausan dan ibunya ingin memberinya minum, tetapi tidak ada air. Namun Siti Hajar tetap mencari, ia lari dari Shafa ke Marwa, dari Marwa ke Shafa. Maka Allah membantu mereka, air pun keluar dari tanah sehingga Ismail dan Hajar dapat meminumnya. Dan air itu adalah air zam-zam.

5. Ismail merupakan anak yang sangat lama nabi Ibrahim dambakan, masyarakat kita mengenalnya dengan istilah anak hajatan, ternyata dalam mimpinya oleh Allah diperintahkan untuk menyembelih putra yang sangat ia kasihi .... namun Ibrahim dan Ismail dengan lapang dada dan ikhlas melaksanakan perintah semata-mata karena allah dan ketika Ibrahim benar-benar ingin menyembelihnya dan seraya meletakkan pisau itu di atas tenggorokan Ismail, Allah pun memerintahkan Jibril untuk menggantinya dengan seekor domba dari surga, seraya berfirman, sembelihlah domba ini, dan janganlah engkau sembelih Ismail. ......

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jamaah Shalat ‘Id RH

Dengan maksud untuk memahami, mengenang dan menghayati kehidupan nabi Ibrahim itulah, kita yang selama ini beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas namun ketika kita meminta pertolongan bukan kepada Allah semata.

Kita sering mempermanenkan diri kita kepada sesuatu, yang sesuatu itu tidak permanen, sehingga kita sering giyah ketika menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan, bahwa semua yang ada di bumi dan alam semesta ini adalah sesuatu yang tidak kekal, seperti yang di alami dalam kehidupan Nabi Ibrahim untuk mencari tuhan .... hanya Allahlah yang kekal abadi dan permanen

‘Idul Adha, mulai dari berhaji bagi yang mampu sampai kepada penyembelihan hewan korban, disyariatkan. Oleh sebab itu, ibadah ini tidak akan memberi makna apa-apa kepada kita, bila kita tidak berupaya memahami dan menghayati peristiwa kehidupan nabi Ibrahim dalam usahanya membentuk generasi dan umatnya yang bertauhid, beriman dan beramal sholeh serta berislam secara kaffah, komitmen dengan shalat yang khusyu. Dengan tauhid yang kuat, Iberahim sekeluarga mendapat keberkatan hidup. Allah menegaskan dalam ash-Shaffat ayat 113:

وبركنا عليه وعلى اسحق

Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq.

Keberkatan itulah yang juga didam-idamkan oleh baginda Rasulullah SAW seperti dalam redaksi shalawat yang diajarkannya kepada kita.

اللهم بارك علي محمد وعلي ال محمد كما باركت علي ال ابرهيم انك حميد مجيد

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jamaah Shalat ‘Id RH

Mudah-mudahan, dengan terus meningkatnya semangat kita untuk beridul adha, semakin banyaknya masyarakat kita yang menunaikan ibadah haji, semakin banyaknya hewan korban yang kita sembelih, semakin tinggi pula pengetahuan dan penghayatan kita tentang sejarah Iberahim sekeluarga, semakin kokoh pula iman keluarga kita, semakin sempurna pula keislaman kita, semakin intensif pula shalat kita, hingga kita mencapai keberkatan, seperti yang digapai oleh Iberahim sekeluarga. Amin ya rabbal ‘alamin

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Kaum Muslimin dan Muslimah Jamaah Shalat ‘Id RH

Akhir-akhir ini bangsa Indonesia mengalami berbagai musibah, bahkan yang paling besar yaitu ketidak sadaran manusia atas pendangkalan keimanan, trend kebebasan pergaulan muda mudi, yang kesemuaannya itu menunjukkan betapa derasnya arus pemurtadhan dan pembangkangan tak terasa yang melanda kelangan muda-mudi kita.

Jama’ah

Setiap manusia pasti akan mengalami musibah. Tidak ada manusia yang bebas dari musibah. Karena itu, maka kita perlu pengetahuan yang baik mengenai konsep musibah, karena dengan pengetahuan yang baik akan sangat membantu dalam menghadapi musibah yang menimpa.

Musibah menurut al-qur’an dan Hadits mempunyai paling sedikitnya 3 dimensi.

1. Sebagai hukuman Allah atas pembangkangan yang dilakukan manusia pada aturan yang telah ditetapkan-Nya (hukum sebab akibat).

………musibah apa saja yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan sendiri ( asy-syura 30)

Demikian itu disebabkan karena perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya

(al-Anfal 51)

2. Sebagai penghapusan dosa sehingga dengan demikian di akhirat nanti ada dosa yang tidak di perhitungkan lagi karena hukumannya sudah di tunaikan Allah di dunia (sebagai penebus dosa).

3. Sebagai ujian untuk kenaikkan derajat dimata Allah (sebagai mana yang dialami oleh Rasulullah)

Sesungguhnya Allah tidaklah menetapkan suatu keputusan, kecuali akan berakibat baik kepadanya (HR. Hibban dari Annas)

…..bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa merekaAl-Maidah :49

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri….

.An-Nissa’ 79

……dan sekali-kali tidaklah rabbmu menganiaya hamba-hambaNya. Fush-Shilat 46.

Pada hakekatnya, semua ketentuan yang ditetapkan Allah kepada kita, termasuk musibah, tidak ada yang buruk. Misalnya adalah mampu atau tidak kita memanfaatkannya. Orang yang mampu memanfaatkan ketentuan yang ditetapkan Allah baginya, akan beruntung, sedangkan sebaliknya, kita akan merugi. Hal ini dapat diibaratkan dengan permisalan berikut ini,

Apalah artinya pena emas bagi yang tidak bisa menulis,

Atau apalah arti buku bermutu diberikan pada orang yang tidak bisa membaca.

Pena emas dan buku bermutu itu, niscaya baginya hanyalah merupakan beban saja bagi dia,

karena ia harus menyimpan dan merawatnya.”

Seorang ahli hikmah berkata,

Ketika Allah memberimu nikmat,

maka akan terasa olehmu kebaikan-kebaikan-Nya.

Dan ketika Allah memberimu musibah,

sebenarnya ia ingin memberi hikmah.

Menurutnya, demikianlah cara Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada manusia,

yaitu mahkluk yang diciptakannya paling sempurna dibandingkan mahkluk ciptaannya yang lain.

Albert Einstein seorang ilmuwan jenius terkemuka, setelah bergelut dengan penelitian-penelitian ilmiah tentang alam raya ini menyampaikan kesimpulannya.:.....Tuhan menetapkan, tapi dia tidak kejam, betapa tidak.

Cobalah simak hasil penelitian para ahli berikut ini

1. Tuhan menjadikan air laut itu asin,

karena bila tidak demikian maka seluruh air laut tsb yang besarnya 2/3 bagian bumi ini akan berbau dan jelas akan mengganggu kehidupan manusia.

Di samping itu air asin ini telah diselidiki ternyata menyerap gas racun yang menebar di udara.

2. Sementara air hujan dan sungai dijadikan tawar sebab jika tidak demikian maka tanam-tanaman dan makhluk yang hidup akan mati.

3. Perut bumi merupakan tempat gravitasi yang dapat menarik apa saja yang berada di atasnya.

Bila tidak niscaya makhluk hidup di atasnya setiap saat akan terpontang panting karena bumi di samping ia berputar pada porosnya juga berputar mengelilingi matahari dengan kecepatan tidak kurang dari 20.000 km/jam.

4. Jarak matahari dan bumi kurang lebih 150 juta km.

Seandainya jarak itu dikurangi sedikit saja, maka segenap susunan tata surya ini akan terbakar. Dan seandainya jarak itu dijauhkan sedikit saja maka makhluk yang ada di atas bumi akan mati kedinginan karena kekurangan sinar matahari.

5. Segumpal awan hitam yang kira-kira mengandung 3000 ton air tidak diturunkan Tuhan dalam bentuk air yang tercurah, melainkan diturunkan berupa butiran-butiran.

6. Selain itu Tuhan telah mengatur pula agar perut bumi mampu menampung dan menyimpan air tersebut,

sehingga tidak terjadi banjir bandang.

7. Binatang buas yang membahayakan diciptakan Tuhan dengan populasi yang kecil atau berjumlah besar tapi berumur pendek. Misalnya kehidupan kuman dan bakteri yang dalam waktu singkat populasinya dapat meningkat tajam karena sekali bertelur menghasilkan jutaan keturunan, tapi mereka hanya diberi umur beberapa jam saja.

8. Sebaliknya binatang yang membahayakan seperti harimau, singa misalnya, beberapa tahun hanya melahirkan satu anak saja sehingga jumlah hewan membahayakan ini populasinya kecil sekali.

Dari uraian di atas maka kita mestinya paham bahwa tidaklah mungkin Sang Maha Pencipta Yang Maha Pengasih Penyayang akan merusak hasil ciptaan-Nya yang paling sempurna, yaitu manusia (yang bila ditinjau dari segi anatomisnya memiliki 25 milyar sel dengan bentuk dan kemampuan serta tugas yang berbeda antara satu sel dengan sel lainnya).

Adapun yang dianggap buruk oleh manusia, sebenarnya bersifat nisbi (tidak mutlak). Ia bukanlah problem nalar melainkan problem rasa (yaitu sebagai akibat dari keinginan untuk mendapatkan yang terbaik dengan melupakan kepentingan orang lain).

Misalnya saja penjahat yang dipenjarakan adalah buruk dalam pandangan si penjahat, tetapi baik dalam pandangan masyarakat.

Hujan baik bagi petani tetapi tidak bagi orang yang berpesta.

Cobalah kita membiasakan diri menyelam ke bawah permukaan. Peristiwa dipenjaranya penjahat, niscaya akan nampak sebagai peluang yang diberikan Allah untuk penjahat sbg intropeksi dan bertobat agar terhindar dari siksa api neraka.

Dengan demikian dapatlah kiranya dimengerti bahwa sebaik-baik sikap dalam menghadapi musibah itu memang tidak ada cara lain selain istighfar dan berserah diri innalillahi wainnailaihi rojiun. Janganlah dilupakan janji-janji Allah berikut ini :

”...dan sekali-kali tidaklah Rabbimu menganiaya hamba-hamba-Nya.(Fushilat (41):40).

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah (An-Nisaa (4):40).

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada dirinya sendiri. (Yunus (10):44)

Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah (2):216).

”Karena sesungguhmya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(Alam Nasyrah (94):5-6).

Harapan dan doa

Marilah kita berdoa sambil meresapi bahwa kuasa Allah meliputi kehidupan manusia, segala sesuatu dapat berubah lebih cepat dari membalikkan telapak tangan, hari ini kita menolong, besok ditolong orang, hari ini kita menyantuni, besok disantuni orang, hari ini kita menjenguk orang sakit besok kita yang sakit, hari ini menyantuni anak yatim besok anak kita disantuni orang, hari ini menyaksikan jenazah diusung mungkin besok kita yang diusung.

Kerusakan di mana saja di muka bumi pasti akibat ulah tangan kita sendiri, mari kita masuk ke dalam lingkaran yang di dalamnya terdapat kemurahan dan kasih sayang Allah dan dihindarkan dari musibah, bencana dan malapetaka, yaitu dengan memperkokoh dan mempererat silaturrahmi antar sesama.

Ya Allah Ya Rabbana berilah kemampuan kekuatan kepada kami untuk memantapkan semangat perjuangan Nabi Ibrahim as.

Ya Allah ampunilah dan maafkanlah semua dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kami, dosa-dosa dan kesalahan orang tua kami, orang-orang yang telah mendahului kami, orang-orang yang telah berjuang demi agama, bangsa dan negara ini.

Ya Allah..

Hindarkan bangsa ini dari segala perpecahan dan persengketaan.

Ya Allah... kami amat lelah menerima musibah dan bencana yang menimpa negeri ini. Begitu banyak cobaan yang Engkau berikan, bahaya banjir, gempa bumi, tanah longsor, penyakit menular, bahaya kebakaran yang silih berganti menimpa bangsa ini.

Ya Allah...kalau semua ini Engkau berikan karena kealfaan dan kelalaian kami dan karena kami tidak bersyukur atas semua anugerah yang Engkau berikan atau karena kemaksiatan, kemungkaran, kezaliman dari olah polah anak bangsa ini ampunilah kami Ya Allah.

Ya Allah... ampunilah para pemimpin kami, berilah magfirah, kemudahan, kecerdikan dan kemampuan untuk menata dan membimbing bangsa ini kepada bangsa yang Engkau ridlai bangsa yang tayyiban warabbun gafur.

Ya Allah...berilah keberkahan hidup dan pengorbanan yang hari ini kami lakukan dan berilah kemabruran bagi umatmu yang telah melaksanakan perintah-Mu ibadah haji di tanah haram-Mu.



*Khotbah Idul Adha 1431 H/ 17 November 2010 di Kopertis Banjarmasin

##Direktur Dhu’afa Tersenyum